Penyebab Panas Berlebihan (Overheating) pada Mesin
Suatu
hari dibalik telephone seorang sahabat bertanya dengan panik bahwa
mobilnya berhenti mendadak dan semua roda terkunci. Sempat berbagai
pertanyaan terlontar dengan gugup, maklum beliau baru saja membeli mobil
tersebut 3 bulan yang lalu. Setelah terjadi tanya jawab yang
berlangsung cukup lama diketahui bahwa mobilnya itu mengalami overheat
atau panas berlebihan. Bagi para pemilik mobil dan atau
kendaraan-kendaran yang menggunakan mesin hasil pembakaran (internal
combustion engine), overheating adalah hal yang sangat menakutkan. Efek dari overheating sangatlah fatal seperti pernah dibahas pada artikel sebelumnya tentang akibat dari overheating.
Kenapa
terjadi overheating? Apakah karena cuaca yang panas? Ataukah kecepatan
mesin yang melebihi batas kemampuan? Berbagai pertanyaan akan muncul
dalam benak jika berhadapan dengan overheating. Artikel kali ini akan
membeberkan gambaran sederhana penyebab terjadinya overheating pada
mesin yang menghasilkan tenaganya dari hasil pembakaran.
Berikut beberapa hal yang dapat digunakan indikator untuk mengidentifikasi terjadinya overheating pada mesin.
1. Tutup Radiator (Radiator Cap) Rusak
Tutup
radiator merupakan bagian penting dari sistem pendinginan pada mesin.
Radiator Cap berada pada bagian atas radiator yang berfungsi untuk
memelihara tekanan didalam radiator agar tidak sampai mendidih dan
menguap. Pada tutup radiator terdapat 2 buah katup yang berfungsi untuk
memelihara volume air pendingin dan tekanan didalam radiator. Untuk itu
periksalah secara berkala tutup radiator dari kemungkinan kerusakan pada
bagian-bagian tutup radiator. Lebih lengkapnya silahkan baca pada
artikel "Memeriksa Tutup Radiator".
2. Sensor Temperatur/Suhu Rusak
Pada
mesin-mesin modern yang sudah melibatkan ECM atau ECU, sensor
suhu/temperatur dipasang di beberapa tempat. Sensor ini berfungsi untuk
mengirimkan sinyal suhu pada ECM atau ECU. Jika sensor suhu ini
mengalami kerusakan maka sinyal tidak dapat dikirim dengan tepat ke
ECM/ECU untuk dapat menyesuaikan proses yang terjadi pada mesin sehingga
mampu mencegah terjadinya overheating.
3. Sirip Radiator Tersumbat
Semakin
lebar sirip-sirip radiator maka semakin mudah proses pelepasan panas
dari radiator ke udara luar yang mengalir diantara tabung-tabung
radiator. Jika pelepasan panas dapat berjalan lancar tentunya temperatur
mesin dapat diperlihara dalam batasan suhu yang stabil/normal. Dapat
dibayang seandainya sirip-sirip pendingin pada radiator tersumbat karena
benda-benda kecil semacam serangga, kerikil dan lain sebagainya dan
atau sirip pendingin penyok sehingga dapat meningkatkan kecenderungan
terjadinya overheating pada mesin.
4. Campuran Air Pendingin Salah
Seandainya
semua sistem pendinginan dapat bekerja dengan baik sekalipun, tetapi
tetap saja sistem pendinginan tidak akan bekerja efektif dan maksimal
jika cairan pendingin yang bersirkulasi tidak dalam campuran yang tepat
dan ideal. Cairan pendingin adalah campuran air dengan anti beku (anti-freeze)
atau ethylene glycol. Bahan tambah (additive) anti-freeze berfungsi
untuk mencegah air pendingin membeku pada saat suhu mencapai 0oC dan mencegah air mendidih pada saat suhu mencapai 100oC. Selain itu anti-freeze juga akan membantu mendinginkan air saat air mencapai titik didihnya yaitu 100oC
dan bahkan membantu air pendingin saat suhu belum mencapai temperatur
normal. Kombinasi campuran air pendingin yang ideal adalah 50% anti-beku
dan 50% air. Pada beberapa kasus terutama pada saat musim dingin jumlah
anti-freeze bisa ditingkatkan hingga 70%.
5. Kipas Radiator tidak Berfungsi
Kipas
radiator terletak dibelakang radiator yang berfungsi untuk membantu
aliran udara dari depan radiator melintasi sirip-sirip radiator sehingga
proses pelepasan panas dari radiator keudara luar dapat berjalan lancar
dan maksimal. Walaupun saat kendaraan berjalan cepat kipas radiator
tidaklah terlalu dibutuhkan, makanya pada beberapa mesin mobil modern
kipas radiator secara otomatis tidak berputar (mati). Kipas radiator
sangat dibutuhkan terutama saat putaran idle dan putaran lambat ketika
itu udara dingin tidak begitu baik mengalir melewati gril dan radiator.
Periksalah bilah-bilah kipas radiator dan motor (pada mesin tertentu) untuk memastikan bahwa udara mengalir melewati radiator dengan baik.
6. Pompa Air MacetPeriksalah bilah-bilah kipas radiator dan motor (pada mesin tertentu) untuk memastikan bahwa udara mengalir melewati radiator dengan baik.
Pompa air terletak dibelakang kipas radiator. Pompa radiator berfungsi untuk men-sirkulasikan air pendingin melewati matel air (water-jacket),
menyerap panas dari hasil pembakaran yang kemudian dialirkan menuju
radiator untuk proses pelepasan panas. Periksalah pompa radiator dari
kemungkinan terjadi kerusakan pada gasket dan atau korosi.
7. Thermostat Macet
Thermostat
berada pada sekitar aliran air pendingin, ada yang terdapat pada bagian
atas mesin atau dibawah pompa air. Untuk Indonesia thermostat sudah
jarang disertakan pada mesin oleh para perusahaan mobil Indonesia.
Thermostat berfungsi sebagai stopper atau pintu yang mengatur sirkulasi
air pendingin, pada saat mesin belum mencapai temperatur ideal maka
thermostat akan menutup aliran air dari mantel air (water-jacket)
ke radiator sehingga air pendingin hanya akan ber-sirkulasi di sekitar
rongga-rongga mesin. Selanjutnya jika temperatur mesin mencapai suhu
ideal maka thermostat akan membuka dan mengalirkan air pendingin menuju
radiator.
8. Radiator Hose Tersumbat
Pada
umumnya sistem pendinginan hanya memiliki dua buah saluran (hose) yaitu
upper hose (saluran atas) dan lower hose (saluran bawah). Upper hose
mengalirkan air panas dari mesin menuju ke radiator sedangkan lower hose
mengalirkan air dingin dari radiator menuju ke mesin. Periksalah
saluran-saluran ini dari kemungkinan cacat, bocor, dan menyusut. Untuk
memeriksa kebocoran saluran air radiator silahkan baca pada artikel "Memeriksa Kebocoran Sistem Pendinginan Air".
Pada kasus tertentu terjadi penyusutan saluran radiator, hal tersebut
karena kerusakan pada tutup radiator, tutup radiator yang rusak
menciptakan kevakuman didalam radiator sehingga saluran radiator yang
terbuat dari bahan lentur (karet) akan terhisap dan menyusut. Untuk
memeriksa tutup radiator silahkan baca "Memeriksa Tutup Radiator"
9. Kekurangan Cairan Pendingin
Cairan
pendingin adalah darah dari sistem pendinginan, untuk itu keberadaannya
merupakan hal mutlak yang tidak bisa di tawar. Jangan berharap mesin
dapat berjalan jauh jika sistem pendinginan kekurangan cairan. Untuk itu
pastikan volume cairan pendingin dalam jumlah cukup, kita dapat
memeriksanya melalui radiator atau melalui tangki cadangan (reservoir
tank). Akan lebih baik kita memeriksa jumlah cairan pendingin secara
berkala setiap hari atau setiap akan menggunakan kendaaraan melalui
reservoir tank.
10. Sabuk Penggerak (Driving Belt) Kendur
Sabuk penggerak atau sering disebut driving belt atau fan belt digunakan untuk meneruskan putaran dari poros engkol (crankshaft) ke pompa air (water pump). Jika driving belt kendur maka putaran dari pulley poros engkol tidak akan diteruskan dengan baik ke pompa air (water pump)
sehingga putaran pompa air tidak akan maksimal, akibatnya sirkulasi
cairan pendingin tidak berjalan lancar dan terjadilah overheating.
11. Kebocoran Saluran Pendinginan
Radiator
dan water jacket dihubungkan dengan upper hose dan lower hose yang
terbuat dari bahan karet. Saluran ini sangat rawan mengalami kebocoran
terutama pada sambungannya yang hanya diikat menggunakan klem. Pada saat
cairan pendingin panas maka volume air bertambah dan terjadilah
kompresi (tekanan naik) dan kemudian menyusut (vakum) lagi saat mesin
berhenti bekerja. Perubahan inilah yang membuat saluran pendinginan
kembang kempis, mengembang saat panas dan menyusut saat dingin. Hal ini
membuat sambungan-sambungan saluran pendinginan yang terbuat dari bahan
karet mengalami pergeseran dan bahkan klem-an yang mengikat saluran
menjadi kendur. Periksalah secara berkala ikatan klem antara saluran
pendingin dengan blok mesin dan radiator.
sumber http://dehagoblog.blogspot.com/2011/02/penyebab-panas-berlebihan-overheating.html.